Minggu, 03 Juni 2012

nasionalisme filipina (tugas mapel sejraha)

A.    PENDAHULUAN
Nasionalisme muncul  dan berkembang sebagai ideologi atau paham dalam mewujudkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan berbudaya. Paham ini dipengaruhi dengan adanya sejarah dan dinamika sosial budaya yang berkembang pada tiap-tiap negara. Secara etimologis nasionalisme berasal dari kata natie yang berarti dilahirkan(keturunan), nation yang berarti bangsa, national yang berarti ciri khas yang membedakan dengan bangsa lain, nasinalitas yang berarti rasa kebangsaan, dan nasionalist adalah orang yang cinta persatuan atau bangsa.
Nasionalisme memiliki dua pengertian yaitu nasionalisme pengertian lama dan nasionalisme pengertian modern. Nasionalisme pengertian lama merupakan paham kebangsaan yang berdasarkan pada kejayaan masa lampau. Sedangkan nasionalisme pengertian modern merupakan paham kebangasaan yang menolak penjajahan untuk membenetuk negara yang berdaulat dan demokrasi. Pengertian nasionalisme lama berlaku pada negara-negara Eropa dan negara yang telah merdeka. Mereka menganggap bahwa negara mereka meupakan negara yang superior dan melahirkan imperealisme. Namun nasionalisme modern menggap bahwa negara tersebut pernah dijajah dan mereka melakukan aksi pemberontakan atau perjuangan untuk memerdekakan diri dari para penjajah. Sehingga dengan kata lain nasionalisme modern muncul sebagai reaksi dari adanya konsep imperealisme yang ditanamkan pada negara jajahan.
Negara-negara di Asia Tenggara merupakan negara tujuan penerapan konsep imperealisme barat. Sehingga negara-negara dengan paham nasionalis menecerminkan bangunan masyarakat Asia Tenggara dengan adanya reaksi terhadap imperealisme barat. Satu negara yang perkembangan nasionalisme tumbuh terlebih dahulu adalah negara Filipina. Maka dibawah ini akan diuraikan mengenai sejarah munculnya nasionlisme di Filipina.




B.     NASIONALISME DI FILIPINA

1.      Penjajahan Spanyol
Pada tahun 1571 Manila jatuh ketangan Spanyol. Pada saat itu mulailah penjajahan Spanyol atas Filiphina sampai tahun 1898. Tujuan dari penjajahan Spanyol dalah sebagai berikut :
a.       Menyebarkan agama  kristen katholik.
b.      Menjalin hubungan dengan negara Jepang.
c.       Menguasai perdagangan rempah-rempah.
Pada hakikatnya bangsa Filipina dijajah oleh bangsa spanyol dengan dua macam pemerintahan:
a.       Pemerintahan Agama yang dikepalai oleh seorang Uskup Besar. Penyebaran agama Roma Katolik mendapat bantuan dari pemerintah spanyol sebagian besar penduduk Filipina memeluk agama Roma Katolik hanya Filipina bagian selatan tidak dapat dipengaruhi dan tetap memeluk agama Islam (Moros). Biara-biara Roma Katolik muncul dimana-mana yang akhirnya menguasai sebagian besar tanah-tanah di Filipina. Para petani tidak dapat berbuat apa-apa karena biara-biara itu mendapatkan jaminan dan perlindungan dari pemerintah jajahan Spanyol.
b.      Pemerintahan sipil yang dikepalai oleh seorang Gubernur Jendral
Kedudukan pemerintahan sangat kuat karena hal-hal yang menyangkut keagamaan dianggap lebih penting dari pada yang lainnya. Maka terhadap pemerintahan agama inilah bangsa Filipina mengarahkan seranganya untuk membebaskan diri. Sedang pemerintahan sipil, sebagaimana dengan sistem pemerintahan bangsa-bangsa Eropa atau bangsa-bangsa penjajah lainnya, untuk memenuhi kepentingan kaum penjajah, mereka selalu melakukan tindakan penindasan dan pemerasan.

2.      Faktor Yang Mempengaruhi Nasionalisme Di Filiphina
Nasionalisme di Filipina pada dasarnya disebabkan oleh tiga faktor yaitu:
1.       Adanya praktik imperealisme dan kolonialisme bangsa Spanyol.
Praktik ini ditandai dengan berbagai kebijakan bangsa Spanyol yang sangat memberatkan rakyat Filipina. Pada dasarnya kebijakan ini berakibat kedalam tiga aspek kehidupan masyarakat filipina yaitu politik, ekonomi, dan sosial.
Kebijakan dalam aspek kehidupan politik terlihat dari tidak diperkenankannnya masyarakat atau penduduk Filipina untuk menduduki kursi pemerintahan Filipina. Kursi pemerintahan negara Filipina hanya boleh diduduki oleh bangsa spanyol atau eropa.
Di bidang ekonomi terlihat dari cara pemerintah memperlakukan para petani filipina dengan tidak berperi kemanusiaan. Tanah pertanian di Filipina sebagian besar dikuasai atau dimiliki oleh para biarawan. Sehingga para petani filipina bekerja sebagai petani penggarap tanah para biarawan dengan gaji yang sangat minim (dibawah standar gaji).
Bangsa Filipina yang semula merupakan daerah kekuasaan salah satu kerajaan di Indonesia yang menganut agama Islam atau Moro atau Moros (dalam bahasa Filipina) lambat laun tersingkirkan dan digantikan oleh agama Roma Katholik. Selain itu, budaya tradisional bangsa Filipina mulai tergeser dengan budaya bangsa Spanyol dan Eropa. Masyarakat filipina lambat laun mengenal dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan yang berkembang di negara-negara eropa lainnya. Adanya perbedaan perlakuan terhadap pelayanan terhadap masyarakat filipina dan terntara dengan bangsa spanyol. Selain itu, banyak para remaja atau kaum bangsawan Filipina yang belajar atau mengenyam dunia pendidikan di eropa. Hal ini nantinya akan mempengaruhi cara berpikir masyarakat Filipina dan merupakan slah satu faktor yang melatarbelakangi dibentuknya organisasi nasional danpergerakan nasional. Adanya hal tersebut maka kebijakan pemerintah spanyol mempengaruhi kehidupan sosial bangsa Filipina.

2.      Dibukanya terusan Zues.
Dibukanya terusan Zues ini memberikan dampak yang cukup besar bagi perkembangan pengetahuan bagi masyarakat bangsa filipina. Hal ini dikarenakan adanya transportasi informasi mengenai ilmu pengetahuan yang berkembang di Eropa seperti paham demokrasi dan liberal di eropa dan ilmu pengetahuan lain ke pada msyarakat Filipina. Berbagai buku-buku yang terbit di eropa juga mudah di beli atau di temukan di Filipina. Selain itu, banyak pelajar Filipina yang belajar mengenai ilmu pengetahuan yang berkembang di Eropa.

3.      Munculnya kaum etis.
Setelah dibukanya terusan Suez, maka perkembangan pendidikan bagi pelajar dan masyarakat Filipina semakin maju. Ketika para pelajar atau mahasiswa Filipina yang belajar di Eropa kembali ke Filipina, mereka melihat berbagai ketimpangan yang terjadi di Filipina. Adanya ketimpangan yang kurang menguntungkan bangsa Filipina, para mahasiswa ini membuat beberapa organisasi nasional. Organisasi nasional ini bertujuan untuk mendapatkan kemerdekaan negara yang seutuhnya. Organisasi tersebut antara lain adalah Compenerismo, Katipunan, dan Liga Filipina. Gerakan-gerakan inilah yang nantinya akan mengantarkan pada kemerdekaan bangsa Filipina.

4.      Pengruh revolusi kemerdekaan di Amerika Latin yang menentang imperialisme Spanyol. Diantaranya adalah Perang Kemerdekaan Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan terhadap bangsa Spanyol (1810-1828), membuka mata bangsa Filipina bahwa Spanyol dapat dikalahkan.

C.    GERAKAN NASIONAL
Gerakan nasional di Filipina di pelopori oleh kaum pelajar atau etis yang telah belajar di negara eropa. Melihat adanya ketidaksesuaian pemerintahan Spanyol terhadap rakyat Filipina, maka kaum pelajar atau etis membuat sautu gerakan nasional. Hal ini dilakukan agar Filipina menadapatkan kemerdekaannya. Gerakan Nasional itu antara lain adalah sebagai berikut:
1.      Compenerismo
Compenerismo yang berarti persahabatan. Lahir pada tahun 1880 yang bertujuan mengusahakan pendididkan yang patriotis (semacam Budi Utomo).

2.      Liga Filipina
Didirikan oleh Jose Rizal pada tahun 1982. Jose Rizal adalah seorang dokter lulusan St. Thomes, filsuf, sastrawan pujangga, ahli hokum dan seniman, serta telah mengunjungi Spanyol, Prancis, Jerman, dan Ingris. Ia terkenal seorang tokoh nasional yang muda. Upaya yang dilakukannya antara lain mendirikan gerakan propaganda untuk menanamkan persamaan hak di kalangan bangsa Filipina dengan Spanyol serta menuntut kebebasan berbicara, rapat dan berkumpul untuk mengeluarkan pendapat baik secara lisan maupun tulisan. Cara perjuangan yang ditempuhnya adalah menolek cara-cara radikal, mengutamakan cara persuasive untuk membina dan menyadarkan bangasa Filipina yang dilakkukan melalui tulisan dalam mejalahnya “La Solidarided” pimpinan Lopez Jaena.
Selain majalah juga dua buah novel yang isinya mengecam ppemerintahan spanyol dan tindakan kaum Gereja. Novel pertamanya ialah “noli Me Tangere” tahun 1887 dan novel keduanya ialah “El Filibusterism” yang terbit tahun 1891. Kedua novel tersebut dilarang beredar. Tahun 1982 ia mendirikan gerakan Liga Filipina, sebuah organisasi untuk memajukan bangsa Filipina, tapi kemudian gerakan ini dilarang sehingga iapun ditangkap dan dibuang ke Mindanau. Pengikut-pengikutnya yang sifatnya lebih radikal meminta kepada ia agar mau memberontak, di antaranya Andres Bonifaciio. Ia mendirikan gerakan radikal tahun 1896 dengan nama Katipun Ng mga Anak Ng Bayan yang artinya gerakan persatuan anak rakyat.
Gerakan ini lebih radikal dan bermaksud mengajak Jose Rizal agar mau memberontak. Tahun 1896 di luar pengetahuan Jose Rizal gerakan yang bertujuan untuk mencapai kemerdekaan Filipina ini melakukan pemberontakan. Dengan gerakan itu Spanyol menuduh dan menagkap Jose Rizal melakukan pemberontakan. Dalam pertemuan dengan Spanyol, Jose Rizal menyatakan bahwa ia tidak setuju dengan pemberontakan itu. Tapi tetap Spanyol tetap menyangkal bahwa Rizal tidak setuju dengan gerakan itu dan Spanyol mengatakan bahwa Rizal menyatakan itu karena gerakannya tidak berhasil. Akhirnya Jose Rizal dihukum mati. Oleh pemerintahan Spanyol pada bulan Desember 1896. Sedangkan Bonifacio dapat melarikan diri.

3.      Gerakan Katipunan
Periode ini diisi dengan pemberontakan-pemberontakan melawan Spanyol yang dimulai dengan pecahnya pemberontakan Katipun, yang perjuangannmya menggunakan senjata. Pemberontakan Katipunan gagal yang kemudian munculah seorang tokoh pergerakan baru yaitu Emilio Aguinaldo. Ia lahir 1869 di Kalfit. Ia seorang pejuang yang radikal yang melanjutkan pemberontakan Katipunan yang dipimpin oleh Andres Bonifaciio. Tahun 1897 Ia terpilih sebagai ketua dan Bonaficiio sebagai sekretarisnya. Karena antara dua tokoh ini terjadi persaingan maka terjadilah pembunuhan terhadap Andres Bonaficio. Gerakan Katipunan yang dipimpin oleh Emilio ini tidak dapat dihancurkan oleh Spanyol, sehingga gubernur Jendral Primo de Rivera mengajukan perdamaian kepada Emilio Aguinaldo, maka ditanda tanganilah perjanjian Biac-na-bato Desember 1897.
Isiperjanjian tersebut adalah:
1.      Angunaldo meletakkan jabatan sebagai ketua dan menghentikan perlawanan.
2.      ia mengasingkan diri ke Hongkong seumur hidup dan akan diberikan uang 800 ribu peso oleh pemerintahan Spanyol.
3.      pemerintahan Spanyol akan memberikan ganti rugikepada Petani 900.000 peso.

Namun kedua belah pehak tidak mentaati perjanjian itu terutama Spanyol yang tidak membayar seluruh ganti rugi kepada Filipina, Angunaldo sendiri hanya diberi setengahnya, dan uang yang diberikan Spanyol oleh Angunaldo dibelikan persenjataan untuk dipakai memberontak Spanyol.

Sementara itu, tahun 1898 timbul suasana tegang dan permusuhan antara AS dengan Spanyol yang bermula terjadi di Cuba. Permusuhan ini meluas ke Filipina dan Amerika bermaksud mengusir Spanyol dari Filipina. Pimpinan Armada Dewey sampai diteluk Filipina bulan Mei armada tersebut, dengan harapan setelah Spanyol kalah Filipina dimerdekakan Aguinaldo akan dijadikan Presiden. Pada bulan Agustus 1898 Spanyol menyerah. Setelah spanyol kalah AS tidak memberikan kemerdekaan kepada Filipina, akibatnya Agunaldo memproklamirkan republic Filipina tahun 1899 di Malolos. Dengan dibentuknya republic Filipina terebut Amerika bertindak tugas terhadap Agunaldo dan akhirnya Agunaldo ditangkap dan iapun menyerah. Pada bulan Maret 1901 pemberontakan Agunaldo berakhir pada 19 April 1901 dia meletakan senjata.
Tahun 1919 Filipina menuntut kemerdekaan penuh, tuntutan ini dijawab Amerika dengan didirikannya Word Forbes Comission, pada tahun 1922 misi ini menyatakan laporannya bahwa Filipina belum saatnya merdeka maka hal ini harus ditangguhkan, namun Amerika membimbing Filipina untuk menuju kea rah kemerdekaan.
Tahun 1934 Amerika mengeluarkan undang-undang yang dikenal dengan The Tyaings Mc Duffie Act. Yang isisnya bahwa America akan memberikan status Commonwealth kepala bangsa Filipina. Dan ini baru diwujudkan 4 Juli tahun 1936 dengan penegasan bahwa Commonwealth ini merupakan bentuk masa peralian dari situasi penjajahan kesituasi kemerdekaan penuh.
Sepuluh tahun kemudian tanggal 4 Juli 1946 Filipina diberi kemerdekaan oleh Amerika yang mana hari itu sama dengan kemerdekaan Amerika. Presiden Filipina I pada masa Commonwealth adalah Manuel Quezon.
Filipina (Manila) jatuh ketangan Jepang tanggal 2 Januari 1942 dan seluruh Filipina dikuasai pada tanggal 6 Mei 1942. Jepang menjajah Filipina sampai tanggal 22 Oktober 1944. Dan saat Jepang disana sempat membentuk Negara boneka dengan presidennya Lauren. Pada tanggal 4 Juli 1946 Filipina diberi kemerdekaan oleh Amerika dengan presidennya Manuel Roxas.



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar